Bintang yang Bersinar Bersama Suksesnya Bohemian Rhapsody

Sabtu, 10 November 2018 - 10:59 WIB
Bintang yang Bersinar Bersama Suksesnya Bohemian Rhapsody
Bintang yang Bersinar Bersama Suksesnya Bohemian Rhapsody
A A A
SUKSES film Bohemian Rhapsody secara komersial semakin mengangkat nama Rami Malek, sang pemeran vokalis Queen, Freddie Mercury.

Meski para kritikus film tak terlalu happy dengan filmnya, mereka sepakat bahwa Rami layak jadi nomine aktor terbaik untuk Piala Oscar. Rami Said Malek langsung menjadi bahan pembicaraan di mana-mana setelah berhasil bertransformasi menjadi musisi legendaris Freddie Mercury.

Dikutip dari ABS CBN News, penampilan Rami dalam film tersebut, terutama saat melakukan adegan konser Live Aiddi Wembley Arena pada 1985, betul-betul sempurna. Setiap gerakan tangan, gerakan pinggul, tarian, juga vokal, begitu mirip seolah-olah Rami adalah Freddie yang sebenarnya.

Lebih penting lagi, emosi dan semangat menggebu-gebu dari konser itu pun berhasil disampaikan secara utuh, langsung ke hati para penonton. Dikutip The Guardian, Rami mengaku merasakan tekanan yang begitu besar setelah memutuskan mengambil tawaran menjadi Freddie.

“Ini seperti saya menaruh pistol di kepala saya sendiri. Apa yang saya lakukan? Ini adalah situasi pertarungan dan saya akan bertarung,” ucap pemeran serial Mr Robotini. Lelaki berusia 37 tahun pada 12 Mei lalu ini memang dikenal sebagai sosok aktor yang rajin mendapat peran yang kompleks dan berkarakter kelam.

Misalkan saja karakter marinir Snafu dalam miniseri The Pacific, atau sebagai Elliot Alderson, seorang peretas penderita social anxiety disorder dan clinical depression dalam serial televisi Mr Robot.

Karakter yang disebut terakhir mengantarkannya meraih Emmy Award. Kerja keras menjadi Freddie Aktor yang dikabarkan memiliki kekayaan total mencapai USD8 juta (Rp118 miliar) ini menghabiskan banyak waktu untuk mempelajari perannya sebagai Freddie Mercury.

Dia mencari semua rekaman arsip dan wawancara mereka. Salah satu yang menjadi panduan utamanya adalah lirik lagu Queen. Dia mengatakan lirik ini begitu informatif dan seperti buku harian.

“Di sini Freddie menuangkan isi hatinya. Itu memberi saya sebagian besar wawasan tentang dia,” ujarnya. Dikutip MSN, Rami bahkan rela terbang ke London dengan uangnya sendiri untuk melakukan riset lebih mendalam.

Dia menenggelamkan diri membaca biografi Freddie dan menonton banyak video lama. Dia juga banyak bertanya kepada personel Queen lainnya, yakni drummerRoger Taylor dan gitaris Brian May untuk mendapatkan gambaran lebih lengkap lagi seputar figur Freddie.

Saat hari pertamanya berperan sebagai Freddie, Rami langsung syuting untuk adegan konser Live Aid. Syuting ini harus dilakukan pada awal syuting karena faktor mengejar hawa yang lebih hangat.

“Waktu saya dua minggu setelah menyelesaikan musim ketiga Mr Robot. Kami syuting untuk adegan konser selama tujuh hari,” tuturnya dikutip Mr Porter. Lalu, apa saja persiapannya sebagai legendaris rock Freddie Mercury? Pertama adalah persiapan fisik.

Banyak hal yang harus dilakukan secara fisik agar wajahnya bisa terlihat mirip Freddie. Dia bertemu dengan penata rias, rambut, dan perancang prostetik Jan Sewell. Sewell pun menghabiskan banyak waktu untuk mempelajari wajahnya.

Dia juga mengukur seberapa jauh aktor itu bersedia tampil seperti Freddie Mercury. “Beberapa aktor suka didandani, dan beberapa aktor tidak suka, tapi dia benar-benar siap untuk segalanya,” ungkap Sewell, yang juga terlibat dalam film The Theory of Everything, The Danish Girl, dan Tomb Raider.

Sewell menilai Rami memiliki rahang yang kuat seperti Freddie, tapi bagian atas wajahnya tidak terlalu mirip. Selain itu, mata Malek jauh lebih besar daripada Freddie, sedikit lebih lebar, dan bentuk hidungnya tidak sama.

Untuk menyiasatinya, Sewell bekerja sama dengan pro FX Mark Coulier untuk menciptakan hidung buatan bagi Rami. “Hidung prostetik benar-benar ‘menarik’ mata Rami, lalu saya memberikan banyak riasan di sudut matanya, yang juga membantu ‘mendekatkan’ matanya,” katanya.

Setiap pagi butuh waktu sekitar dua jam untuk melakukan riasan, mengoleskan hidung buatan dan juga wigyang pas dengan Rami. Rambut palsu itu dibuat oleh Alex Rouse, termasuk rambut pendeknya.

Salah satu hal yang cukup mengkhawatirkan Sewell adalah kumis buatan yang digunakan Rami saat syuting konser Live Aid. “Apakah kumis palsu itu akan bertahan ketika bernyanyi dan berkeringat? Setiap kali mereka mengatakan cut, saya akan berlari untuk memeriksanya.

Tapi kumis ini benar-benar mengembang,” katanya. Sewell mengaku memiliki cukup banyak kumis yang dibuat untuk film ini dan selalu membersihkannya pada malam hari. Namun, Sewell menegaskan bahwa prostetik bukanlah segalanya.

Aktor yang tepat sangat memengaruhi peran yang dibawakannya, dan Sewell menilai Rami memiliki kemampuan memukau untuk itu. Belajar bernyanyi dan menari Tak hanya urusan fisik, Rami juga berlatih bernyanyi setiap hari untuk menjaga suaranya tetap tepat.

Performa suaranya juga dibantu oleh Brian May dan Roger Taylor yang mencampurkan suara Freddie dengan suara Rami, juga penyanyi Marc Martel. Sementara itu, untuk menari atau gerakan seperti Freddie, Rami sempat bertemu dengan koreografer Polly Bennett yang terlibat dalam drama seri Killing Eve.

Dia belajar agar bisa luwes seperti Freddie. Namun, dikutip Rolling Stone, dia menyadari bahwa Freddie lebih spontan dengan gerakannya di atas panggung. Jadi, akhirnya Rami berguru dengan pelatih gerakan. Ini yang membuat penampilan Rami terlihat sangat alami sekaligus dramatis saat bergerak di panggung.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5578 seconds (0.1#10.140)